Wajah mu selalu menyapa di setiap lamunanku
Potret mu tersenyum dalam anganku
Wahai dirimu yang membuyarkan pikiranku
Ingin aku mengenalmu tapi aku belum tahu siapa dirimu
Kali pertama dirimu menyapaku, menyentuh hatiku bukan diriku
Dirimu lah yang membawa kunci untuk pintu hatiku
Wahai dirimu yang sempat aku kenal
Kini tak lagi menyapaku
Kesalahan terbesar yang ku lakukan adalah aku menjatuhkan kunci yang ada di genggamanmu
Aku menyia-nyiakan kesempatan menyentuh hatimu
Senyumku kembali mengembang kala rayuan itu menggoda
Wahai dirimu yang pernah singgah di hatiku ingatlah bahwa aku pernah mengingatmu di ruang itu