Kisah lama kita masih aku kenang, tiap malam berbalas cerita di kala senja. Aku menunggu kehadiranmu di depan layar. Senang rasanya ketika tahu kamu mulai menulis pesan. Kamu memanggilku dengan lembut. Menanyakan sedang apa dan apa kabar. Hal-hal baru engkau ceritakan memberikan emo tertawa saja hatiku senang bukan kepalang. Kembali terulang tiap harinya. Kita bertemu siang dan malam. Kita jalani kisah ini di dua kota. Kamu berjanji untuk menemuiku, yaa masih jelas kuingat kamu ingin bertemu denganku. Itu saat hatiku berbunga, tak ada kata yang mampu aku ucapkan. Beberapa hari tak ada kabar membuatku semakin gelisah. Apa karena ucapan ku yang hari sebelumnya membuat kamu enggan menulis pesan. Ku buang jauh-jauh dugaan itu. Tiga hari kemudian ku lihat kamu meninggalkan pesan..maaf kemarin sibuk. Membuatku semakin percaya kita dapat bertemu. Namun sayang ketika kamu menulis pesan akan pindah keluar kota membuatku kembali berpikir. Mungkin kita tidak diijinkan bertemu. Tapi aku tetap merindu. Semakin lama semakin menjauh tak ada lagi panggilan itu. Entah kapan bisa memulai perbincangan itu. Kita semakin berjalan berlawanan arah dan tak melihat satu sama lain. Ingin ku menoleh barang sedetik tapi aku takut merindu.
jangan takut
BalasHapusJangan
Hapus