Sabtu, 07 Januari 2012

Untitled




Gundah ku untukmu, menatap rindu ku melambung tinggi
Waktu menjadi musuh, jarak menjadi pembatas
Suara dari seberang tak banyak mengobati namun memberi kelegaan
Tempatku menghabiskan waktu bersamamu tak berpenghuni
Dinding, cahaya lampu, jendela tersenyum kecut kepadaku
Mereka membisikkan kata “kasihan” kepadaku
Rindu ini di remehkan…
Berjalan di tepian kenangan bersamamu membuka ruang pikiranku
Bernostalgia di tempat itu, melihat bintang bersama dengan ditemani dua cangkir cappuccino hangat  di suatu senja
Langit jingga, kursi, meja kembali memandangku
Mereka seolah mengatakan “ kasihan” kepadaku
Sekali lagi, rindu ini di remehkan…
Aku pun berteriak kepada dinding, cahaya lampu, jendela, langit jingga, kursi, meja adalah aku yang akan terus merindu
Tak henti berharap dia yang selalu di hati,tak akan terganti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar